TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan yakni Centricus Asset Management Ltd. dan Triller Inc. sedang membidik operasi TikTok di Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya dengan tawaran nilai akuisisi mencapai US$ 20 miliar. Angka ini setara dengan Rp 293,42 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.671 per dolar AS.
Dari sumber yang dikutip Bloomberg, sejumlah investor yang dinaungi oleh Centricus akan bekerja sama dengan Triller Inc. Triller dikenal sebagai media sosial berbasis musik dan video berbasis di AS.
Perusahaan tersebut akan memiliki saham minoritas dalam kerja sama tersebut. Centricus dan Triller telah menyerahkan tawarannya kepada ByteDance untuk mengakuisisi aset perusahaan di AS, Australia, Selandia Baru dan India.
Menurut sumber Bloomberg, penawaran tersebut berupa uang muka senilai US$ 10 miliar dan pembagian laba sebesar US$ 10 miliar dari penghasilan join venture tersebut. Dengan demikian, tawaran dari Centricus dan Triller akan menyaingi Microsoft Corp. dan Oracle Corp yang juga mengincar TikTok.
Ketika dikonfirmasi terkait dengan penawaran Centricus dan Triller itu, juru bicara TikTok hanya menjawab pendek. "Apa itu Triller?" ujar juru bicara TikTok tersebut. Ia juga mengungkapkan potensi akuisisi oleh Centricus dan Triller sebagai hal yang tidak mungkin.
Wakil dari Centricus membenarkan tawaran perusahaan terhadap aset TikTOk di AS dan sejumlah negara lain. Namun, juru bicara Triller tidak memberikan komentar apapun.
Sebelumnya diberitakan Walmart Inc ikut serta untuk mengakuisisi TikTok di kawasan Amerika Utara. Perusahaan ritel modern tersebut bakal bergabung dengan Microsoft dalam aksi korporasi tersebut.
Seperti dikutip dari The New York Times, Jumat lalu, 28 Agustus 2020, koalisi Walmart dan Microsoft akan bersaing dengan Oracle untuk mengambil alih TikTok dari ByteDance dari Cina.